Seorang pria dipaksa mencari bantuan medis setelah penglihatannya jadi kabur setiap kali berhubungan seks. Apa pasal?
Pasien yang tidak disebutkan namanya itu akan kehilangan matanya setiap kali mencapai klimaks selama berhubungan seksual.
Terdengar mengherankan. Sebab kebutaan tidak akan pernah terjadi ketika melakukan setiap latihan berat lainnya, klaim blog NCBI ROFL.
Laporan asli yang diterbitkan oleh Department of Ophthalmology at Glostrup Hospital, University of Copenhagen, mengungkapkan penyebab kondisi yang terjadi disebut vasokonstriksi, di mana otot dinding kontrak sekitar pembuluh darah, membatasi aliran darah.Vasokonstriksi adalah kondisi yang sama yang menyebabkan disfungsi ereksi.Dokter sebelumnya berspekulasi, bahwa suatu emboli yang menyebabkan pria itu alami kebutaan.
Sementara itu dalam laporan tersebut mengatakan, "Mekanisme hipotetis kerugian visual transient pada mata pasien kami meliputi vasokonstriksi atau emboli dalam penyediaan darah arteri di mata."
"Sifat itu benar-benar diulang, sementara gejala pasien kami mendukung fakta bahwa emboli tidak terlibat," sambungnya. Pasien akhirnya dirawat menggunakan obat untuk memperlebar pembuluh darahnya.
NCBI ROFL adalah blog yang ditulis oleh dua mahasiswa PhD di bidang Molecular dan Cell Biology di UC Berkeley.
Pasien yang tidak disebutkan namanya itu akan kehilangan matanya setiap kali mencapai klimaks selama berhubungan seksual.
Terdengar mengherankan. Sebab kebutaan tidak akan pernah terjadi ketika melakukan setiap latihan berat lainnya, klaim blog NCBI ROFL.
Laporan asli yang diterbitkan oleh Department of Ophthalmology at Glostrup Hospital, University of Copenhagen, mengungkapkan penyebab kondisi yang terjadi disebut vasokonstriksi, di mana otot dinding kontrak sekitar pembuluh darah, membatasi aliran darah.Vasokonstriksi adalah kondisi yang sama yang menyebabkan disfungsi ereksi.Dokter sebelumnya berspekulasi, bahwa suatu emboli yang menyebabkan pria itu alami kebutaan.
Sementara itu dalam laporan tersebut mengatakan, "Mekanisme hipotetis kerugian visual transient pada mata pasien kami meliputi vasokonstriksi atau emboli dalam penyediaan darah arteri di mata."
"Sifat itu benar-benar diulang, sementara gejala pasien kami mendukung fakta bahwa emboli tidak terlibat," sambungnya. Pasien akhirnya dirawat menggunakan obat untuk memperlebar pembuluh darahnya.
NCBI ROFL adalah blog yang ditulis oleh dua mahasiswa PhD di bidang Molecular dan Cell Biology di UC Berkeley.
