headline photo

Ketika Gadis Lugu 13 Tahun Ketagihan Seks

Namanya Jasira Maroun (Summer Bishil). Ia gadis 13 tahun keturunan Lebanon yang kedua orang tuanya cerai. Ia lebih memilih untuk tinggal bersama ibunya yang warga Amerika. Di rumah mereka tidak berdua karena ibunya punya pacar. Suatu ketika Jasira curhat ke pacar ibunya ini, ia tengah berenang bersama teman-teman sekolahnya, banyak temannya yang mengejek Jasira dengan sebutan Chewbaca karena ada rambut yang menyembul keluar dari balik celana dalamnya. Mendengar itu semua, si pacar ibu-nya Jasira ini berinisiatif menawarkan bantuan dengan sukarela; membantu Jasira mencukur rambut di kemaluannya!

Sudah saya bilang kalau Jasira berumur 13 tahun? Selain itu ia juga anak yang polos, segera saja ia cerita ke ibunya tentang apa yang dilakukan oleh pacar ibunya itu terhadapnya. Dari sini kisah film ini bermula.

Ibunya marah kepada pacarnya, dan bertengkar. Sedangkan Jasira, "dikirim" ke rumah ayahnya yang tinggal di kota yang berbeda. Jasira harus beradaptasi dengan tinggal bersama ayahnya, ayah yang sangat berperilaku keras. Pernah suatu ketika di dalam rumah Jasira mengenakan s-HO-r-T pant dan kaos tanpa lengan yang dibagian perutnya dipotong hingga kaos itu berbentuk menyerupai bra, dan terlihat Jasira tidak mengenakan bra di balik kaosnya. Melihat puterinya berpakaian seperti itu, Mr. Maroun (Peter Macdissi) menampar pipi Jasira dengan keras. Jasira lari ke dalam kamarnya. Alih-alih meminta maaf karena telah menampar puterinya, Mr. Maroun malah berujar, "Okay, I forgive you!"

Mr. Vuoso (Aaron Eckhart) adalah tetangga mereka, ia seorang tentara. Setelah melewati serangkaian perkenalan antara keluarga Vuoso dan keluarga Maroun, Jasira berakhir menjadi seorang babysitter, mengasuh anak laki-laki Mr. Vuoso yang umurnya hanya terpaut tiga tahun dari Jasira. Sepulang sekolah Jasira mengasuh. Dari sini cerita semakin menarik saja. Mr. Vuoso menyimpan begitu banyak majalah dewasa di rumahnya, dan Jasira mendapatkan satu diantaranya. Melihat foto-foto wanita erotis di majalah itu membuat Jasira terangsang, ya, Jasira puber penuh dengan ledakan hormon seksualitas. Jasira, gadis 13 tahun yang horny. Mulai saat itu, di sekolah, di rumah, di kala sedang sendiri Jasira berfantasi dan hasil dari kegiatannya itu, ia mendapatkan orgasme, berkah yang nikmatnya tiada tara itu. Namun, Mr. Vuoso pada satu kesempatan memergoki Jasira yang tengah asyik membolak-balik halaman majalah dewasanya. Pada satu adegan kita dihadapkan kepada kenyataan bahwa Mr. Vuoso yang dengan brilian diperankan oleh Aaron Eckhart adalah seorang fedofil.

Di sekolah, Jasira berhubungan dengan seorang Afro-Amerika yang dengan jelas-jelas Mr. Maroun tidak merestui hubungan mereka hanya karena ia seorang kulit hitam. Masalahnya, pacar Jasira ini bukan hanya berkulit hitam, tapi ia juga seorang lelaki yang horny yang pada setiap kesempatan selalu meminta bercinta kepada Jasira.

Jasira: Ketika saya dewasa, saya ingin menjadi model majalah dewasa.
Mr. Vuoso: You are not a slut!

Orang dewasa selalu menanamkan nilai-nilai moralitas terhadap anak-anak mereka, nilai-nilai yang terbaik menurut pandangan mereka. Tidak boleh berpakaian tidak pantas walaupun ketika sedang berada di dalam rumah sendiri, tidak boleh berhubungan seks sebelum dewasa. Namun ketika hasrat seks itu timbul ketika kamu berumur 13 tahun, siapa yang dapat mencegah? Seks adalah hal yang wajar, sangat lahiriah, alamiah. Hanya saja, kata "seks" telah terkontaminasi maknanya. Agama, para moralis, para pemuka agama begitu mengutuk seks. Ini lah yang dialami oleh Jasira. Towelhead, menampilkan seks dan pelakunya begitu apa adanya, tergantung nilai moral apa yang kamu anut untuk memandangnya.