headline photo

Ketagihan Seks, Gangguan Mental ?

Ketagihan seks menjadi perdebatan para terapis, ada yang mengatakan karena sesorang tidak bisa mengontrol libidonya dan yang lainnya mengatakan salahsatu bentuk kelainan mental. Dan untuk itu diperlukan penanganan yang profesional.

Ahli kesehatan mental sendiri tidak setuju bila perilaku kecanduan seks ini dikategorikan sebagai gangguan mental. Dalam edisi terbaru Diagnosis and Statistical Manual of Mental Disorder, semacam "kitab suci" para psikiatri, kecanduan seks tidak disebutkan dalam kategori perilaku kecanduan.

Dr Martin P Kafka, profesor psikiatri dari Harvard Medical School mengatakan, "Belum banyak bukti empiris untuk menyebut kecanduan seks dalam kategori tersebut."

Pernyataan ini ditentang oleh para terapis, salahsatunya Douglas Weiss, psikolog dan direktur pusat konseling di Amerika Serikat, "Kami telah menangani kasus kecanduan seks selama lebih dari 20 tahun."

Weiss menjelaskan perbedaan antara orang dengan dorongan seks yang besar dan pencandu seks. "Orang yang libidonya tinggi menginginkan adanya hubungan emosional dan menemukan kepuasan setiap kali melakukan hubungan intim. Sementara itu, seorang pencandu seks hanya ingin memuaskan hasratnya. Mereka tidak mencari keintiman, bahkan mereka tidak merasa 'ada' saat melakukannya."

Dalam ilmu psikiatri, orang yang ketagihan melakukan sesuatu atas dorongan biologis tidak disebut pencandu. Misalnya, orang yang makan secara kompulsif disebut sebagai bulimia, bukan pencandu makan. Itu sebabnya kini sedang dicari kategori baru untuk gangguan hiperseks dalam buku manual diagnosis psikiatri.